NOMOR 92/PMK.03/2019

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.03/2019

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 253/PMK.03/2008

TENTANG WAJIB PAJAK BADAN TERTENTU SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DARI PEMBELI ATAS PENJUALAN BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

                                                                                                                                                 

Menimbang   :  

a.   bahwa ketentuan mengenai Wajib  Pajak  badan  tertentu sebagai  pemungut Pajak Penghasilan dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah    telah     diatur      dalam    Peraturan   Menteri     Keuangan    Nomor 253/PMK.03/2008 tentang Wajib Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak Penghasilan  dari   Pembeli atas  Penjualan  Barang  yang  Tergolong  Sangat Mewah sebagaimana telah  diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.03/2015;

b.  bahwa  untuk  semakin   mendorong   pertumbuhan  sektor  properti,   perlu dilakukan  penyesuaian ketentuan  dasar  pemungutan,   kriteria,   sifat,  dan besarnya  pungutan  pajak  atas  pembelian barang yang  tergolong  sangat mewah,  serta mengubah  ketentuan mengenai  Wajib  Pajak  badan  tertentu sebagai pemungut Pajak Penghasilan dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah

c.   bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf  a dan huruf  b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat  (1) huruf  c dan ayat  (2)    Undang-Undang   Nomor  7   Tahun 1983   tentang  Pajak   Penghasilan sebagaimana telah   beberapa kali  diubah  terakhir dengan  Undang-Undang Nomor 36   Tahun 2008  tentang Perubahan Keempat  atas  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu  menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan N o m o r 253/PMK.03/2008   tentang   Wajib   Pajak   Badan   Tertentu Sebagai Pemungut  Pajak   Penghasilan   dari   Pembeli  atas  Penjualan   Barang  yang Tergolong Sangat Mewah;

Mengingat  :

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03/2008 tentang Wajib Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak Penghasilan dari Pembeli atas Penjualan Barang yang  Tergolong  Sangat  Mewah sebagaimana  telah   diubah  dengan  Peraturan Menteri Keuangan  Nomor  90/PMK.03/2015  tentang Perubahan  atas  Peraturan Menteri Keuangan  Nomor 253/PMK.03/2008  tentang Wajib  Pajak  Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak  Penghasilan  dari  Pembeli atas Penjualan  Barang  yang Tergolong Sangat Mewah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015  Nomor 667);
           

MEMUTUSKAN :

Menetapkan  :    

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN  NOMOR 253/PMK.03/2008  TENTANG WAJIB  PAJAK  BADAN TERTENTU  SEBAGAI   PEMUNGUT  PAJAK   PENGHASILAN  DARI  PEMBELI  ATAS PENJUALAN BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH.
           
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03/2008 tentang Wajib  Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut Pajak  Penghasilan  dari Pembeli atas Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah sebagaimana telah diubah  dengan  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  90/PMK.03/2015 diubah sebagai berikut:
1.    Ketentuan Pasal 1  ayat   (2)  huruf   c  dan   huruf   d  diubah,  sehingga  Pasal  1
       berbunyi sebagai berikut:

       Pasal 1

(1) Pemungut pajak  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22  ayat  (1)  huruf c Undang-Undang   Nomor  7   Tahun  1983   tentang  Pajak   Penghasilan sebagaimana telah  beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor  36   Tahun  2008  adalah  Wajib   Pajak   badan  yang   melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.

(2) Barang yang tergolong sangat mewah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
            a.    pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;
            b.    kapal pesiar, yacht,  dan sejenisnya;
            c.    rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau  harga pengalihannya
                   lebih   dari  Rp30.000.000.000,00  (tiga puluh miliar   rupiah) atau  luas
                   bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter persegi);
            d.    apartemen,  kondominium,  dan   sejenisnya,  dengan harga jual  atau
                   pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)
                   atau   luas  bangunan  lebih   dari   150m2  (seratus lima   puluh  meter
                   persegi);
            e.    kendaraan bermotor roda  empat pengangkutan orang kurang dari 10
                   orang berupa sedan,  jeep,  sport utility  vehicle (SUV),  multi  purpose
                   vehicle (MPV),  minibus,  dan  seJemsnya,  dengan harga jual  lebih  dari
                   Rp2.000.000.000,00 (dua  miliar  rupiah) atau  dengan kapasitas silinder
                   lebih dari 3.000cc; dan/ atau
            f.     kendaraan bermotor roda  dua  dan  tiga,  dengan harga jual  lebih  dari
                   Rp300  .000.000,00  (tiga  ratus  juta  rupiah)  atau   dengan  kapasitas
                   silinder lebih dari 250cc.
(3) Harga jual  sebagaimana  dimaksud pada ayat (2)  merupakan  batasan harga jual sehubungan dengan pembelian barang yang tergolong sangat mewah, yaitu  jumlah yang dibayarkan oleh pembeli kepada penjual.

2. Ketentuan Pasal 2 ayat  (2) diubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Pemungut Pajak  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 wajib  memung Pajak Penghasilan pada saat melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
(2) Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat  (1) adalah sebesar:

a. 1 % (satu persen) dari  harga jual  tidak  termasuk Pajak  Pertambahan Nilai  dan  Pajak Penjualan  atas Barang Mewah (PPN  dan  PPnBM)  atas barang se bagaimana dimaksud dalam Pasal 1  ayat  (2)  huruf  c  dan huruf  d; dan

b. 5% (lima  persen) dari  harga jual  tidak  termasuk Pajak  Pertambahan Nilai  dan  Pajak Penjualan  atas Barang Mewah (PPN  dan  PPnBM)  atas barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat  (2) huruf  a, huruf b, huruf  e dan huruf  f.


(3) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperhitungkan  sebagai pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan bagi Wajib Pajak yang melakukan   pembelian barang yang tergolong sangat mewah.

              
Pasal II
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
 
Agar  setiap  orang  mengetahuinya,  memerintahkan  pengundangan  Peraturan Menteri Keuangan  ini dengan  penempatannya  dalam  Berita Negara  Republik Indonesia.
 

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 19 Juni 2019

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 2019

DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 665

Direktorat Jendral Pajak bkpm

Related Articles